Mobil yang dikendarai Ardian telah terparkir indah dihalaman rumah megah itu membuat Tasya menelan salivanya dengan susah payah saat dihadapannya telah disuguhkan dengan rumah yang begitu besar. Tanpa sadar Tasya meremas tangan Ardian saking takutnya jika ia tidak diakui oleh papa nya sendiri karena sudah sekian lama mereka tidak bertemu. Ardian menoleh dan tersenyum. Bahwa ia mengatakan akan baik - baik saja. Ardian membukakan pintu untuk Tasya. Membuat Tasya tersenyum dan Kevin yang tengah menahan rasa cemburu. Yah padahal kakaknya sendiri. "Kak,"Panggilnya,"Aku takut." "Kamu nggk perlu takut ada kakak disini." Ardian mengusap bahu Tasya agar takutnya hilang. "Bagimana jika papa tidak mengenali aku dan menganggap kalau aku ini menipunya." "Itu tidak akan terjadi." Mereka kemba