Part 39: Lamaran Sesungguhnya

1981 Kata

"N-nika ... h?" Ana tertegun. Ceye mengangguk cepat, "iya, kamu mau nikah sama aku?" Tanyanya dengan binar mata cling-cling. Ana mengatupkan bibirnya, menatap lurus kearah wajah Ceye. "Mas lamar aku sekarang?" "Iyaaa." Jawab Ceye dengan ekspresi wajah terlihat sangat bahagia. Ana tanpa diduga menurunkan tangannya dari genggaman Ceye, dengan kelopak mata dan bahu menurun. "Aku mau ke kamar dulu." Ana berbalik. Ceye melotot, langsung mencekal pergelangan tangan Ana. "Na kamu belum jawab!" Ucapnya melengking. Ana menghembuskan napas panjang, dengan paksa melepas cekalan tangan Ceye. "Aku mau ke kamar!" Tegas Ana dengan nada sedikit jengkel sebelum perlahan pergi ke kamarnya. Meninggalkan Ceye yang habis ditolak mentah-mentah. "BWAHA—hmmp!!" Rehan langsung membekap mulutnya sendiri sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN