Part 19: Di Rumah Ana

2345 Kata

Kriuk... Kriuk... Suara kunyahan Burhan menjadi satu-satunya bunyi disana. Ceye tak bisa berkata-kata lagi, raut wajahnya sungguh ngenes karena ia seperti ingin nangis, frustasi, kesal, malu, semuanya beradu menjadi satu. Farid yang berada di belakang Ceye dengan kurang ajar nya malah berjongkok bersembunyi di balik sofa, konyolnya semua bodyguard yang ada disana ikut-ikutan berjongkok membuat Ceye benar-benar seperti sendirian. "Adik?" Ceye meneguk ludah. Sulikah mengangguk. "Kandung?" Ceye komat-kamit kayak Mbah dukun. Sulikah lagi-lagi mengangguk. Burhan mengunyah kacang telur dengan khitmat, menatap iba wajah pasrah Ceye. Kasiaaan, pasti lelaki itu sedang malu banget. Burhan dengan segala kebaikan hatinya. "Mereka Adik Kakak kandung, jadi Tante gak bisa nerima saran kamu buat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN