Part 37: METAMORFOSIS

1866 Kata

Tak! Gagang telepon dibanting kasar, dengan mata panda, rambut gondrong, dan pakaian yang berantakan pemuda itu kembali memusatkan pandangannya pada komputer di depannya dan mengetik. Tok tok tok! "Masuk!" Titahnya tanpa mengalihkan pandangan sedikitpun. Pintu berdecit, tak lama suara derap langkah kaki terdengar mendekat. Dan berhenti tepat dua meter di depannya. "Ini dokumen yang Bapak minta." "Hm." Sahutnya asal dengan fokus yang masih tertuju pada komputernya. Farid meneguk ludah, menatap wajah Ceye dengan iba. "Bapak mau makan sesuatu?" "Nggak." Ceye masih mengetik. "Mau saya beliin makanan kesukaan Bapak?" "Nggak." Ceye tetap mengetik. "Atau mau saya buatin kopi?" Farid masih mencoba. Tak! Ceye menekan kasar tuts keyboard, mendongak lempeng menatap lurus kearah wajah Far

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN