105. Guntur - Cucu Made in Paris

2193 Kata

Ini bukan yang pertama, tetapi rasanya sama, sakit, dengan ending yang disemogakan bahagia. Tangan Asya digenggam erat oleh pasangannya, peluh yang jatuh dipupus dan kadang kala kening Asya dikecup, lalu ada bisik semangat dan lirihan doa. Entah, terasa ambyar dalam diri Asya yang inti tubuhnya seakan terbelah. Satu tahun lalu ... oh, bukan. Namun, dua tahun lalu. Mengingat hamil kedua Asya adalah ketika setahun lebih Alif tiada, lalu ditambah 9 bulan mengandung, sampai tiba hari ini ... Asya kembali berjuang, melahirkan. Sakit, amat terasa saat dokter bilang kepala bayi sudah terlihat, sudah diterabas jalan lahir Asya bermula dari rambut bayi yang dirasa ugh ... sulit dijabarkan. Sedikit lagi. Terus. Bahunya sudah tampak. Asya makin dibuat tak keruan. Guntur yang menemani pun jadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN