"Cieee yang habis dinas sama Pak Bos." Asya baru saja duduk di kubikelnya, Mas Bams sudah nyeruntul diiringi nyinyiran seperti biasa. Mbak Maya pun turut serta. "Gimana, Mbak Sya, ada hilal bakal jadi kayak Mbak Riska dan Mbak Tasya nggak, tuh?" Asya terkekeh. "Nggak dong, Mbak May. Aku mah ogah kalo pergi dinas terus pulangnya jadian dan besok-besok kelar jadi mantan, mending nggak usah terlibat anu sekalian, kan?" "Anu banget, Mbak, bahasanya?" kekeh Bambam. "Ya, tapi nggak salah, sih, Mbak Asya. Daripada begitu mending sama si onoh, ya, Mbak?" Maya membenarkan. "Kemaren nyariin tau, Mbak." "Siapa?" Asya belum konek ke arah lantai tiga. Baru saat disebut namanya, Barga, Asya ber-oh ria. "Eh, tapi daripada Barga, ya, mending Mas Guntur ke mana-manalah, Guys!" Mbak Jana ikut berkome