[Ponakan lucunya Om Selat, nih.] Berikut foto yang terpampang di layar, sedang Selat pandangi kiriman pesan dari abangnya. "Mirip banget sama Cici," gumam Selat. Dia pun baca pesan berikutnya. [Gimana di sana? Udah merasakan tiga musim, belum? Udah dong pasti? Oh, ya, kamu sehat-sehat, kan, di situ? Udah berapa tahun kamu nggak pulang, sekarang ponakan lucu kamu udah bisa lari-lari.] Waktu memang cepat sekali berlalu, dan sekali pun Selat belum pulang ke negerinya dikarenakan hati masih berantakan saat itu, masih butuh entah berapa banyak waktu lagi. Setidaknya, patokan Selat di sini sampai kuliahnya benar-benar rampung dulu. Kini, Selat balas pesan dari abangnya. Selat: Mirip Cici, semakin besar semakin jelas kemiripannya. Selat: Sehat, Bang. Nanti pulang kalo urusan Selat di sini
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari