"Ada yang sakit ? Dari tadi kamu diem aja." Revan yang mulai menyadari jika sedari tadi aku hanya diam. Semenjak mobil Revan keluar dari gedung kantor, itu merupakan kalimat pertama yang terdengar di antara kita berdua. "Kita mau kemana?" Aku mencoba mengalihkan pertanyaan Revan. "Makan ke suatu tempat, kamu pasti suka." Aku menoleh ke arah Revan. Lelaki itu nampak antusias, bahkan terlihat senyum kecil terbit dari bibirnya. "Dari tadi pagi aku belum makan," lanjutnya. Belum sempat aku membalas perkatan nya, Revan menoleh ke arahku dengan senyuman hangat yang mampu mengurungkan pertanyaanku. Aku memandang ke arah luar jendela, menatap hamparan gedung-gedung pencakar langit di sepanjang jalan. Suasana jalanan Ibukota cukup lengang, meski ini sudah memasuki jam pulang kantor, sekil