"Bisa bicara sebentar?" Potong Nara pada Naka yang sedang berbincang dengan sosok laki-laki yang katanya teman Dokter William. Naka menatap Nara yang wajahnya datar. Benar-benar tanpa ekspresi di sana. William yang melihat reaksi Nara menganggukkan kepala pada Naka untuk mengikuti apa yang di inginkan gadis itu. Nara bangkit dari duduknya lalu pergi ke bagian belakang rumah. Tangannya terkepal, bisa-bisanya Naka dan William menganggapnya gila. "Maksud kamu apa?" tanya Nara langsung membalikkan badannya. "Apa?" "Kamu pikir aku gila?" "Iya." Nara menatap Naka terkejut, kepalanya menggeleng. "Gila sih. Ada yah Suami yang menganggap Istrinya ini gila." "Ada dan gua orangnya." "Kamu pikir, apa yang kamu lakuin bakal bikin aku suka?" "Tergantung." Nara mengepalkan tangannya m