"Ka jangan diem terus dong? Ini gimana sama Nara hiks?" Hana mengusap air matanya kasar. Dipta mengusap punggung Hana, menenangkan gadis itu untuk berhenti menangis. Sudah 1 jam lamanya Hana belum berhenti menangis, dia terus menerus mengkhawatirkan Nara. Ponsel Nara pun sudah tidak aktif setelah di hubungi beberapa kali. Dipta menatap Naka yang termenung dengan pandangan kosong. Akhirnya Dipta tahu apa yang terjadi ada Nara karena semenjak di hubungi, Hana terus mengoceh tentang adanya peneror yang terjadi ada Nara selama beberapa tahun ini. Gila! Dipta bahkan tidak menyangka jika Nara bungkam selama itu padahal ini sudah sangat berbahaya. "Kalian udah lapor Polisi?" Ini kalimat pertama yang Dipta keluarkan. Hana menggeleng karena memang sejujurnya dia tidak tahu kasus Nara sampai s
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari