Setetes demi setetes, cairan merah kehitaman menetes dari telapak tangan yang tertancap benda kecil runcing nan tajam. Nafas yang terengah-engah, menggambarkan betapa sakit dan perih tubuh pria nomor 15 yang terluka di sekujur tubuh. Seringai tipis tersungging di bibirnya, pertanda perasaan puas dan lega karena telah berhasil menghentikan serangan tak terlihat yang berkali-kali meresahkannya. Pria itu rupana berhasil membaca pola serangan. Setelah bunyi logam beradu, beberapa detik kemudian sebuah belati kecil namun sangat tajam, terbang ke arahnya. Luka yang ditimbulkan oleh belati itu memang tidak terlalu besar, namun ukuran mata belati yang tipis, mampu membelah sel demi sel di dalam tubuh pria nomor 15, menimbulkan rasa nyeri yang tidak bisa ditahan. Daya tahan tubuh pria nomor 15 mem