"Dia bahkan mengorbankan hidup wanita lain supaya dia bisa hidup dengan tenang," kecam Raina. "Biarkanlah Tuhan yang menghukumnya. Untuk apa lagi kita memelihara dendam. Berbahagialah, dan nikmati hidupmu saat ini," nasehat Rendy. Mau tak mau, Reina pun mengangguk. Saat ini, yang terpenting baginya adalah kesehatannya dan juga bayinya. Tiba-tiba Reina teringat dengan dokter Anita. Sedari tadi, dia penasaran dengan Anita. Kenapa suaminya bisa akrab sekali dengannya. "Sayang, siapa Anita itu?" tanya Reina dengan wajah cemberut. Rendy tersenyum, rupanya sang istri sedang cemburu. "Anita itu sahabatku sejak aku masih SMA," terang Rendy. "Bukankah sahabatmu hanya aku?" Reina meninggikan ucapannya. "Anita itu sahabat aku, kalau kamu itu kekasih hatiku," tekan Rendy. Wajah Reina merona