“Sean ... bangun Sean,” ucap Kevia sambil sedikit mengguncangkan badan Sean. “Hmmm ... apaan sih,” jawab Sean malas. “Seaan ... bangun dulu donk,” pinta Kevia sambil terus mengguncang badan Sean. Sean mencoba untuk membuka matanya. Dia tidak tahu apa yang membuat Kevia membangunkannya saat ini. Padahal dia masih sangat mengantuk dan masih ingin tidur setelah lelah bekerja mencapai kepuasan. Sean melihat Kevia tidur di sebelahnya dengan memegang selimut erat-erat. Sean justru malah menguap dengan santainya seolah tidak pernah terjadi apa pun dia tidak mempedulikan ekspresi wajah Kevia saat ini. “Apa?” tanya Sean masih menahan kantuk. “Sean ... kita abis ngapain?” tanya Kevia. “Tidur bareng,” jawab Sean datar. “Sean! Santai amat sih jawabnya,” ucap Kevia sambil memukul pemuda itu. “