Miranda tidak percaya dengan apa yang dikata takkan oleh Sean. Dia merasa Sean hanya sedang menghiburnya saja. Selama ini dia sudah menyakiti pria yang ada di depannya itu. Seorang pria yang sangat mencintainya tapi dia malah menghianati hanya karena tidak tahan dengan cara hidup Sean. Tapi sorot mata yang di tunjukkan oleh Sean mengatakan hal yang berbeda. Sepertinya saat ini pemuda itu benar-benar serius dengan apa yang dia katakan tadi. Miranda jadi sedikit berharap kepada sang pemuda yang sebentar lagi akan menikah itu. Akankah Sean benar-benar akan menemaninya di saat akhir hidupnya. “Kamu serius?” tanya Miranda. “Tentu saja. Aku serius banget.” “Lalu Kevia?” “Itu urusan aku. Yang penting kamu janji sama aku kalo kamu tidak akan melakukan hal burik buat diri kamu dan juga Kevia.