“Apa yang kami bingungkan sayank, aku ada salah sama kamu?” tanya Sean dengan sedikit rasa khawatir. “Bukan ... bukan masalah itu, tapi masalah lainnya.” “Masalah apa sih?” “Masalah mau ketemu sama Papa kamu. Aku merasa aku kaya belum siap, Sean.” “Belum siapnya karena apa?” “Sean, kita baru berhubungan beberapa hari, dan tiba-tiba Mama kamu bilang kalo Papa kamu pengen ketemu sama kita. Aku takut.” “Takut kenapa? Bukannya itu malah bagus ya?” “Sean, kita ini dari golongan keluarga yang berbeda. Kamu sangat jauh kalo di bandingkan ama status sosial aku. Mana mungkin aku ga mikirin itu. Apa Papa kamu bakalan bisa terima aku yang Cuma orang biasa kaya gini?” Sean kini mulai mengerti apa yang ditakutkan oleh Kevia sedari tadi. Dia bisa memahami kekhawatiran yang sedang melanda sang ke