80. End

1208 Kata

"Diam lah, biar aku pastikan sendiri." Ujar Devan tanpa membalas tatapan Dita, dan memilih duduk di sofa panjang dekat ranjang. Cukup lama Devan menatap ponselnya yang terus menyala, tiba-tiba suara Devan berhasil membuat Dita kaget. Tidak hanya Dita yang kaget, bahkan Clay sampai menangis saat mendengar suara teriakan Devan. "Kurang ajar, apa-apaan ini, hah?" Teriak Devan tiba-tiba, membuat Dita langsung melempar tatapan tajamnya pada Devan, karena berhasil membuat Clay menangis saat mendengar suara Devan. "Gak waras apa gimana sih?" Tanya Dita dengan kesalnya, sambil menggendong Clay agar tidak lagi menangis. "Sayang, aku tidak terima ini. Aku sudah minta maaf sama kamu, kamu juga sudah memaafkan aku, terus kenapa kamu masih mau membalas agar aku bisa mendapat penyiksaan dari kamu?" T

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN