"Apa yang dikatakan kakak kamu benar, Sayang. "Ujar Devan membenarkan perkataan Dirga, membuat Dita langsung menoleh membalas tatapan Devan dengan mata memerah.
" Kamu benar-benar akan menuruti keinginan mama, meninggalkan aku dan juga bayi kita?, kamu tidak lupa kan kan Berapa usia kehamilanku, kamu masih mau meninggalkan aku dan bayi kita, benar itu yang akan kamu lakukan?" Tanya Dita dengan hati yang begitu terasa sesak, karena merasa tidak percaya dengan keputusan Devan yang tidak pernah Dita bayangkan sebelumnya.
" Maafkan aku, Sayang. Aku benar-benar terpaksa melakukan semua ini, demi kebaikan kita! "Ujar Devan yang merasa tidak mampu membalas tatapan Dita, apalagi wajah Dita sudah dibanjiri dengan air matanya.
" Kebaikan apa, kebaikan yang mana, Di mana letak kebaikannya? "Tanya
