“Aku merasa mengalami krisis rasa percaya, Mas,” ucap Intan setelah mengetahui sambungan telepon Arden dan Pandu berakhir. Arden sudah sampai pamit pada Pandu sesaat setelah menyerahkan semua urusan. Sementara di nakas, telepon kedua yang dicoba dilakukan Andri, baru saja berhenti dan membuat layar gawai berwarna putih miliknya kembali gelap. “Kamu mau aku bagaimana?” balas Arden. “Jujur, aku ingin Mas jaga jarak dariku. Namun sisi lain hatiku tidak menginginkan itu. Aku selalu ingin bersama Mas tanpa ada orang apalagi cinta lain.” Intan terpejam pasrah, dan saat itu juga butiran bening mengalir dari kedua ujung matanya. Arden melihat setiap tahap kekecewaan sekaligus kesedihan Intan yang berakhir menjadi isak tangis. Istrinya itu masih terus berusaha menjaga jarak darinya. “Kalaupun sa