Episode 124 : Trauma dan Kebahagiaan

2016 Kata

“Selamat, yah, Ar karena sebentar lagi kamu akan menjadi seorang papah. Perempuan, kan? Pantas kamu sampai demam daster dan jadi hobi pakai daster!” ucap Pandu yang sampai menjabat tangan kanan Arden. Di sebelah Pandu, Very yang sudah duduk di sofa ruang tamu kebersamaan mereka, langsung sibuk menahan tawa. Arden yang awalnya hanya menatap sebal Pandu karena sahabatnya itu lagi-lagi membahas daster, juga menjadi menatap sebal Very yang justru terpingkal-pingkal sambil memegangi perut. “Mulai sekarang, baiknya kamu juga jaga sikap ke Very, Ar. Karena gitu-gitu, dia berondong idaman nenek kamu!” lanjut Pandu masih menggoda kedua rekannya. Kali ini, giliran Arden yang menahan tawa, sementara Very yang disindir langsung kebingungan dan tak lagi tertawa. “Eh, Bos ... ini maksudnya apa? B

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN