Episode 122 : Mengabaikan Irma

2047 Kata

Kebersamaan yang dipenuhi gelak tawa telah usai, tapi sisa-sisa kebahagiaan masih kentara dari senyum yang menyertai Arden dan juga Intan. Mereka baru saja pulang dan menjadikan Very sebagai sopir. “Ayo masuk, makan selagi panas lebih enak!” ajak Intan pada Very apalagi suasana sudah petang. Azan magrib baru saja selesai berkumandang sekitar sepuluh menit yang lalu. Very kebingungan. “Segede itu harus aku habiskan sendiri?” Setelah terdiam sejenak dan menatap serius tiga kantong bakso bar-bar di tangan Arden, ia berkata, “Sama kepalaku saja, gedean baksonya.” Intan mesem. “Ajak Mas Pandu karena makan bareng lebih enak!” “Ajak Pandu ke sini. Kita makan bareng-bareng!” sergah Arden bersemangat. “Kita?” Arden refleks menatap suaminya yang juga sampai merangkul mesra pinggangnya. Arden

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN