Aldo menghembuskan nafasnya. Nafas yang terasa mencekik lehernya, karena lagi-lagi sang putri merengek untuk menikahkannya dengan putra sahabatnya. Untuk kesekian kalinya, Audinya itu meminta sesuatu yang sulit untuk dikabulkan mengingat umur gadis itu yang baru memasuki limas belas tahunnya pada tahun ini. Gila! Lagi-lagi Aldo mengumpat mengumandangkan kata gila dalam hidupnya. Anaknya setiap tahun selalu meminta dinikahkan. Emang Gila, kalau nggak gila bukan anaknya si Audi itu. “Pokoknya Audi nggak mau sekolah Papi.” Ancam Audi yang masih menggunakan seragam sekolahnya. “Audi, kamu ke kafe cuman mau kaya gini doang?’ tanya Aldo yang tengah memeluk Dillia yang tadi menjemput Audi di sekolahnya. “Papi, ini serius.” Tekan Audi, Audi menarik paksa sang Mami yang berada di dalam pelukk