Raya bergerak mundur ketakutan saat pria di hadapannya terus bergerak maju mendekatinya. Awalnya dia hanya ingin mengambil camilan di dapur karena stok camilan di kamarnya sudah habis, ternyata saat dia baru saja keluar dia sudah mendapati pria kejam yang bernama Antonio di dalam rumahnya.
Hari ini wajah pria itu terlihat lebih bringas dan terlihat ingin memakannya hidup-hidup.
Raya berdecak kesal saat punggungnya sudah membentur tembok dan dia sudah tidak bisa bergerak kemana-mana lagi.
"Mau kemana sayang, hmm?"
Raya langsung menepis kasar tangan Antonio yang mengusap lembut pipinya. Dia tak pernah sudi di sentuh pria b******k itu.
"Ohoo!!! tuan putri sudah mulai berani melawan ya?" Antoni menjambak rambut Raya sangat kuat sampai kepalanya tertarik ke belakang.
"Lepas b******k
