Daffa dan Raya kembali bersangai di rooftop rumah. Rencana pulang sore ini harus mereka gagalkan karena lagi-lagi Bintang sangat sulit diajak pulang karena bocah itu masih betah bermain-main di desa ini. Sedangkan Kejor dan Deaa sudah pulang terlebih dahulu siang tadi karena Kejora harus ke dokter kandungan untuk check up. Di atas meja bulat depan mereka terdapat dua cangkir kopi s**u untuk menemani mereka mengobrol sambil melihat senja. “Nggak terasa ya, Dad, semua berlalu begitu cepat. Jatuh, bangun, senang ,sedih, sepertinya sudah komplit kita rasakan.” “Begitulah hidup kalau kita terlalu menikmati rasanya sangat cepat dan tidak terasa.” “Yang lebih cepat lagi sebentar lagi kita akan punya cucu, aku di panggil nena kamu dipanggil kakek.” “Ish apaan kakek masih ganteng gini mas