Diambilnya dengan malas handphone lama miliknya dengan fitur yang masih sederhana, tanpa melihat nama yang tertera di layar, dia langsung menjawab panggilan telepon. “Hallo?” Terdengar suara kekehan kecil dari seberang telepon. “Kal, ini video call. Yang saya lihat kutu di rambut kamu loh ini.” “Hemm?” Kaluna langsung menjauhkan handphonenya dan dia ikut terkekeh kecil. “Ya Om Angga? Ada apa?” “Ada apa? Memangnya calon suami nggak boleh telepon tanpa ada apa-apa?” Kaluna mengedikkan kedua bahunya. Dilihatnya Anggara memicingkan kedua bola matanya, lalu seperti semakin mendekat pada layar handphone. “Kenapa sih, Om? Kok ngeliatinnya jadi aneh gitu?” “Kamu yang kenapa, Kal? Itu wajah kamu kenapa lebam begitu? Sudut bibir kamu—” “Ohh nggak apa-apa kok.” Kaluna segera menurunkan p

