“Dih, apaan sih malah galakan dia!” sungut Kinara lalu melanjutkan sarapannya. Tidak lama kemudian, Randi keluar dari kamarnya telah rapi dengan memakai setelan kantor. Dia bergegas berjalan ke ruang makan. Lalu menggeser kursi di samping putri sulungnya. “Masak apaan nih si Kaluna?” “Itu, Pa. nasi goreng dan telur dadar.” Lalu Kinara pun dengan cekatan menyendokkan nasi goreng ke piring papanya. Randi menikmati sarapannya dengan begitu lahap. Masakan Kaluna memang jarang sekali yang gagal. Padahal dia hanya masak dengan bahan seadanya saja di dapur. Tapi seringkali akan jadi masakan yang lezat di lidah. “Kamu sudah selesai sarapannya? Tambah lagi dong, itu kan masih ada nasi gorengnya.” Dengan santainya Randi menawari Kinara tanpa memikirkan apakah istri dan putri bungsunya sudah sar

