"Tidak, aku tidak mengijinkanmu. Ingat statusmu, seorang Putri tidak memasak ataupun memegang alat dapur." larang Edric takut Farica terluka karena benda tajam yang akan digunakan untuk memasak. "Tapi sekarang aku tidak berada di istana dan kamu tidak bisa melarangku. Aku bebas, terserah mau melakukan apapun. Jadi minggir, aku mau ke dapur untuk memasak makananku." "Tidak." "Minggir Edric, aku sudah kelaparan." "Tidak!" bentak Edric membuat mata Farica berair. Dengan susah payah Farica menahan air matanya agar tidak jatuh. Ia paling tidak suka dan paling tidak bisa dibentak, makanya pergi meninggalkan rumah. "Aku tidak berniat membentakmu, aku hanya tidak menyukai kamu yang tidak mendengar perkataanku." ucap Edric lembut menghapus jejak air mata dipipi istrinya. "Aku hanya ingin maka