Jimmy segera mengejar langkah Arka karena dirinya belum selesai menyadarkan temannya itu. Tepat di lorong bangsal, Jimmy pun menangkap lengan Arka.
"Lo mau ke mana? Kita belum selesai bicara!"
Arka kesal dan menghempaskan tangan Jimmy. "Ada apa dengan lo? Lo sahabat gue, 'kan? Atau sekarang jadi sahabatnya Devan?"
"Justru karena gue sahabat lo, gue akan bicara tentang apa pun yang gue rasakan. Sahabat itu bukanlah orang yang akan berkata apa yang pengen lo dengar, tapi dia juga akan mengatakan hal yang benar meskipun lo nggak mau mendengarnya."
Arka terdiam. Dia mundur selangkah karena menyadari ada sinar amarah di mata Jimmy.
"Tolong, jangan hakimi gue dengan prasangka buruk itu, Jim. Gue ini adiknya, gue juga mau yang terbaik untuk dia. Gue yakin Jeon bisa lebih baik menangani dia.
