Starla terdiam dan menatap ke arah ponselnya yang baru saja di lempar oleh ayahnya. Kepulangannya benar-benar di sambut hangat oleh ayah dan ibu tirinya. "Sejak kapan kamu menjual diri seperti ini? Jejak bundamu saja kamu ikuti." Suara ayahnya yang sedari tadi terus menuduhnya menjual diri membuat Starla hanya mampu menarik napasnya pelan. Tapi kali ini dirinya tak bisa bersabar lagi di saat nama bundanya kembali di sebut dengan begitu hina. "Bunda menjual diri ke siapa? Dia hanya melayanimu kan? Kenapa ayah tega menghinanya seperti itu." Balas Starla tak terima, air matanya terus turun dan teringat bagaimana dulu bundanya yang selalu mengagung-agungkan ayahnya dengan sangat baik. "Kamu pikir kamu anak kandungnya? Enggak. Kamu itu hasil dari perselingkuhahan dia sama laki-laki lain. Apa

