Chapter 32

1642 Kata

Hening. Saat ini, Aldebaran tengah berbaring di atas sofa dan hanya menatap langit-langit apartemen-nya dalam diam. Satu hal yang telah ia lakukan selama kurang lebih setengah jam. Entah mengapa, ia terus memikirkan bisikan Eliana padanya siang tadi. “Kakak itu menyukaimu. Sejak tadi, dia terus melihatmu seraya tersenyum,” bisik Eliana. Jujur saja, saat Eliana membisikkan hal itu pada Aldebaran, tiba-tiba saja jantung pria berpacu dengan cepat. Meski begitu, Aldebaran berusaha untuk mengontrol dirinya dan mengabaikan ucapan gadis keci itu. Tapi, kenapa sekarang jantungnya kembali berpacu dengan cepat? Tanpa sadar, tangan Aldebaran terulur mengelus dadaanya. Merasakan jantungnya yang berdetak sangat kencang. Terlebih saat mengingat ketika Alasya meletakkan kepalanya di atas pundaknya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN