BRAK! John menggebrak meja kerjanya dengan penuh amarah kemudian berkacak pinggang. Menatap tajam pada Tony yang berdiri di hadapannya dengan kedua tangan berada di belakang. “SUDAH BERAPA KALI KUPERINGATKAN PADAMU UNTUK BERHENTI IKUT CAMPUR MASALAH ORANG LAIN!” bentak John dengan wajah merah padam. Sementara itu, Tony hanya bisa menunduk menerima amarah yang John lemparkan padanya. Tak berniat melawan sama sekali. Hanya diam dan mendengarkan, lalu menjawab ketika ditanya. “HARUS BERAPA KALI KUKATAKAN PADAMU UNTUK BERHENTI BERSIKAP SEOLAH MENJADI PAHLAWAN?! HARUS BERAPA BANYAK LAGI MASALAH YANG AKAN KAU DATANGKAN KE SINI?! APA KAU AKAN PUAS SETELAH KITA SEMUA HANCUR?! HAH!” John menghela napas kasar kemudian berjalan mondar-mandir di belakang mejanya sembari memijat keningnya yang pen