Saat ini, Aldebaran telah sampai di depan cafe. Sebelum masuk ke dalam, Aldebaran menghela napas panjang seraya mengelus dadaanya. Setelah siap, barulah Aldebaran membuka pintu lalu masuk ke dalam. Tanpa basa-basi, ia pun melangkahkan kaki menghampiri Alasya yang seperti biasa telah menunggunya. Bedanya, kali ini wanita itu tengah fokus pada ponselnya. Padahal, biasanya Alasya selalu menatap ke arah pintu ketika menunggunya. “Ehem!” deham Aldebaran sembari duduk di hadapan Alasya. “Oh! Kau sudah datang?” sambut Alasya. “Tumben, kau baru menghubungiku lagi,” ujar Aldebaran acuh. “Hooo~ Ternyata selama ini kau selalu menunggu pesanku, ya,” goda Alasya yang membuat Aldebaran salah tingkah. “Jangan besar kepala. Aku hanya bertanya tanpa maksud apa-apa. Kupikir terjadi sesuatu padamu, jad