“Alasya!” seru Aldebaran. Namun sayangnya, sekali lagi secercah harapan di wajah Aldebaran seketika menghilang saat melihat Maria berdiri di hadapannya. “Maaf,” ucap Maria. ‘Tidak apa-apa,” ujar Aldebaran yang berusaha tetap tersenyum untuk Maria. “Tidak usah memaksa diri untuk tersenyum. Sekarang bukan saatnya untuk tersenyum dengan penampilan acak-acakan seperti itu,” ucap Maria yang membuat Aldebaran seketika melihat penampilannya yang memang sedikit berantakan. “Apa aku boleh masuk?” tanyanya. “Ah! Tentu. Masuklah,” ucap Aldebaran kemudian mempersilakan Maria masuk lalu kembali menutup pintu apartemen-nya. Beberapa menit berlalu dan keduanya hanya membisu setelah duduk di sofa. Sampai akhirnya suara Maria terdengar. “Aku juga sudah mendengar beritanya,” ujar Maria. “Kau tahu ak