Waktu terus berjalan. Hari demi hari berlalu, dan kini saatnya Rina kembali ke kehidupannya di Italia. Ia tidak bisa menetap terlalu lama di Indonesia, meski hatinya begitu ingin tetap tinggal untuk memastikan Terra pulih, bukan hanya dari kejauhan melalui panggilan telepon.
Sebelum berangkat, Rina berpamitan kepada kedua orang tuanya. Mereka berpelukan erat, saling memohon maaf, dan akhirnya tangis pun pecah setelah sekian lama ditahan. Selama ini, sejak mereka kembali bertemu, bahkan pulang ke Indonesia, mereka belum pernah benar-benar saling membuka hati dan meminta maaf seperti hari ini.
"Sudah, Mi, jangan menangis lagi," ujar Rina lembut, sambil menyeka air mata ibunya. "Yang sudah terjadi, biarlah menjadi bagian dari cerita masa lalu. Sekarang, mari kita jalani apa yang ada di depa
