Darrel menunggu di depan ruang UGD dengan kahwatir. Matanya terus tertuju ke pintu ruang UGD yang masih tertutup rapat. Walau dirinya tadi sempat berpikir untuk menjadikan Rina pasangannya, tapi tetap saja ia sama sekali tidak ingin jika sampai Rina dan kandungannya bermasalah. Ia sangat yakin jika saat ini Rina sedang hamil. Pintu ruangan UGD terbuka, dokter keluar dari ruangan UGD. “Bagaimana keadaannya, dok? Apa dia dan kandungannya baik-baik saja?” tanya Darrel yang langsung menghampiri dokter dan bertanya langsung keadaan Rina. “Syukurlah kami masih bisa menyelamatkan janinnya, hanya saja kondisi janinnya saat ini sangat lemah. Bu Habeebah di haruskan beristirhat beberapa hari di rumah sakit terlebih dahulu dan juga tolong jaga kondisi mentalnya, karena bu Habeebah juga sedang menga

