Aqlan sudah sampai di appartemen, sang istri sedang berada di dapur untuk membuat makan siang. Hanya sayur sop, ayam goreng dan sambal kecap saja yang dia masak. Aqlan kini memeluk tubuh sang istri yang sedang mencuci bekas masaknya. “Mas, mending kamu cuci tangan habis itu duduk di meja makan. Aku nyelesain ini dulu,” ucap Rina tanpa menghentikan gerakannya. “Tanganmu, mas. Inget apa kata dokter dan momy, kamu suruh puasa dulu,” ucap Rina karena tangan sang suami sudah masuk kedalam kaos kebesaran yang ia gunakan. “Mas!” pekik Rina karena tangan sang suami yang meremas dad*nya. Rina membersihkan tangannya kemudian membalikkan tubuhnya. Ia menatap marah sang suami, bisa-bisanya tangan sang suami itu meremas dadanya. Bukan apa, rasanya sakit mendapat remasan seperti itu. Bukan malah ena

