Dara memandang ponselnya yang berdering di pagi hari, menampilkan nama Elang di layar. Dia merasa sedikit heran, karena Elang jarang meneleponnya di pagi hari. “Ada apa?” pikir Dara, mencoba menebak alasan di balik panggilan Elang. Kemudian, dia teringat kejadian semalam dengan Dev dan Arya yang menyelamatkannya. Pikiran itu membuatnya merasa sedikit tidak nyaman, dan bulu kuduknya meremang. Dengan hati-hati, Dara mengangkat telepon dan menjawab dengan suara yang stabil, “Halo?” Dia menunggu jawaban Elang, dengan gugup. “Dara, apa yang terjadi semalam?! Mengapa kamu tidak memberitahu aku tentang rencana kamu dengan Dev?!” Suara Elang terdengar tinggi dan keras di sambungan telepon, membuat Dara merasa sedikit terkejut. “Kamu tahu betapa bahayanya situasi itu, dan kamu tidak berpikir u