Elang merasa panik ketika Kowal menyentuh lengannya untuk meminta perhatian. Saat itu juga, dia merasakan perubahan pada tubuhnya yang tidak biasa. Kulitnya menjadi sensitif, dan jantungnya berdetak lebih cepat. 'Apa... dia akan melihat perubahan diriku sebentar lagi? Nggak! Ini nggak boleh terjadi!' batin Elang merasa takut dan bingung. Kowal tidak menyadari kekacauan emosi Elang dan terus berbicara tentang perubahan rute. “Kita harus berhati-hati, Kapten Elang. Perubahan ini tidak bisa dianggap remeh.” Elang tidak bisa berkonsentrasi pada percakapan itu. Dia hanya ingin Kowal pergi dan meninggalkannya sendirian. “Sertu Lesti, aku... aku perlu memeriksa sesuatu. Tolong, kamu lanjutkan saja,” Elang berkata dengan nada yang tidak sabar. Kowal terlihat bingung, tapi dia tidak mendesak.