Lamunan Elang buyar seketika ketika Dara berbicara. “Elang, apa yang kamu pikirkan? Kamu terlihat tegang sekali,” kata Dara dengan senyum lembut.
Elang tersadar dari lamunannya dan memperhatikan Dara dengan mata yang kembali fokus. “Oh, nggak ada apa-apa. Aku hanya... memikirkan beberapa hal,” jawab Elang dengan cepat.
Dara memperhatikan Elang dengan curiga, tapi tidak mendesak lebih lanjut. “Baiklah, kalau kamu tidak ingin membicarakan tentang itu,” kata Dara dengan senyum ringan.
Elang kemudian berjalan masuk ke dalam rumah mengikuti Dara dengan pikiran yang masih tertinggal pada anak.
- -
Malam hari. Elang kini terbaring di tempat tidurnya beberapa menit yang lalu.
Elang memikirkan sosok seorang anak, dia mendambakan memiliki anak lelaki yang bisa dia ajak bermain dan berbagi cer
