Selama berjam-jam lamanya Alea menghabiskan waktu duduk merenung di tepi danau. Dengan Raka yang masih setia menemaninya. Selama itu Alea memutar keras pikiran sembari menimbang perasaannya. Apa yang harus ia lakukan untuk pernikahannya dengan Gavin? Di sampingnya, Raka sudah mulai gelisah karena terlalu lama duduk dan tidak melakukan apa-apa. Hal seperti itu nyatanya sangat membosankan bagi seorang seperti Raka. Coba saja bukan Alea yang ia temani, sudah sejak tadi Pria itu pergi. Terdengar suara dehaman dari mulut Raka. Pria itu merasa tidak tahan lagi. "Bu Alea. Berapa lama lagi kita akan berada di sini?" tanya Pria itu. Alea terkesiap. "Sudah berapa lama kita di sini?" ujarnya sembari merapikan rambut yang berantakan sebab tertiup oleh angin sejak tadi. "Sudah tiga jam." "Apa? Su