Bab 129

5000 Kata

“Yasmin juga masih istri saya, Pa. Apa pun keadaannya saya berhak tau.” “Dan berhak juga memukuli dia, Hans?” Hans tercekat mendapat balasan kalimat yang menohok dari Hanggara. Ia tertunduk lagi. Jari-jari tangannya saling meremas. “Pa, beri Hans kesempatan. Dia mungkin bisa memperbaiki semuanya karena sudah menyesal begini.” Ranti memberi pembelaan. Ia tidak tega melihat Hans terus-menerus dipojokkan. Mau bagaimanapun, naluri seorang ibu tetap ingin hadir saat anaknya sedang berada di bawah. “Diam! Tutup mulutmu, Ranti! Jangan sedikit pun kamu membelanya!” Siapa sangka jika pembelaan Ranti justru mendapat hardikan dari sang suami. Hanggara menatap kesal ke arah istrinya yang terus mendampingi Hans. “Saya sadar saya salah. Makanya saya ke sini ingin menebus semuanya. Saya ingin kemb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN