BAB 83

2179 Kata

“Sya makan dulu.” Kata Fani yang sudah duduk di hadapan Marsya yang sedang termenung dengan melipat kakinya dan tangannya memeluk kakinya dengan erat. “Sya.” Panggil Fani lagi namun Marsya hanya diam Fani tidak mendapat jawaban apa-apa bahkan respon sedikit saja tidak. Marsya menatap lurus kosong tanpa mempunyai arti apa-apa. Mereka baru saja melakukan pemakaman untuk Mama Marsya. Setelah Marsya sadar dari pingsan hingga saat ini ia hanya bisa diam tanpa mengeluarkan kata sedikitpun. Marsya juga tidak makan sama sekali walaupun masih mau minum. Marsya seperti orang asing, tidak ada respon dan bahkan senyum dari wajahnya. Setidaknya senyum paksa yang ia keluarkan juga tidak ada. Marsya tidak lagi menangis dan meraung seperti sebelumnya. Tetapi dengan Marsya yang diam seperti ini mala se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN