29. Duka

625 Kata

"Alysa?" sapa seorang dokter saat melihat Alysa berada di depan ruang UGD. "Mas Deva?" "Siapa yang sakit?" "Mamanya Raka Mas." "Oh, udah lama disini?" "Lumayan... Mas Deva mau kemana?" "Tadinya mau pulang, tapi liat kamu disini kayaknya nggak jadi deh," jawab Deva sambil nyengir. "Mau ngopi?" "Hemm, boleh. Tapi jangan lama-lama ya. Anak-anak nggak ikut soalnya." "Iya. Tenang aja." Adegan itu tak luput dari pandangan Raka. Hatinya mendidih. Cemburu menggelayuti hatinya. "Ka, aku pamit dulu ya. Kasih kabar kalo ada perkembangan kondisi tante." "Iya Sa." "Duluan pak Raka." "Iya Dok." Dalam hati Raka ingin sekali melarang Alysa untuk pergi bersama dokter Deva. Tapi ia tahu. Ia tak mungkin bisa melakukannya. Karena dia sudah tak punya hak lagi untuk mengatur kemana dan dengan si

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN