"Tergantung se-fatal apa kesalahan itu. Aku akan memaafkan jika memang masih pantas untuk dimaafkan." Aku termenung di ruang kerja sembari memikirkan jawaban Isma dari pertanyaanku tadi sore. Kesalahan yang dilakukan orang tuaku sangat fatal, dan itu artinya akan sangat sulit untuk mendapat maaf darinya. Entah apa yang harus aku lakukan jika sampai istriku marah, bahkan jika ia ingin menuntut Mama dan Papa. Sebagai anak satu-satunya, tentu aku tidak ingin mereka mendekam di penjara, tetapi sebagai seorang suami, aku pun harus memberi keadilan untuk istriku yang menjadi korban. Andai saja dulu Mama berbesar hati mengakui kesalahan dan meminta maaf pada Isma setelah kecelakaan itu terjadi, tentu kejadiannya tidak akan berakhir rumit seperti ini. Namun jika dipikir ulang, andai Mama memint

