Bab 26

1381 Kata

"Apa kita akan menunggu di sini sampai Bu Isma pulang, Pak?" Pertanyaan Roy membuyarkan lamunanku tentang kemungkinan Abidzar mengetahui siapa asisten rumah tangga di rumah ayahnya. Aku memperhatikan sekitar dari kaca mobil yang kutumpangi untuk melihat situasi yang ternyata masih sepi. "Kita di sini saja sampai istri saya pulang." "Tapi istri Bapak pulangnya jam 5 sore. Itu yang saya dengar dari tetangga di sini." Kuhela napas panjang seraya melihat jam di pergelangan tangan yang ternyata baru menunjukkan pukul dua belas siang, dan itu berarti kepulangan Isma masih cukup lama. "Kalau begitu kita cari mushola dulu. Sudah masuk waktu Zuhur," putusku akhirnya. "Baik, Pak." Roy sudah akan menghidupkan mesin mobil ketika aku segera menahan lengannya sebab satu pertanyaan tiba-tiba s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN