Atmosfir di meja makan yang awalnya gerah hareudang berubah jadi canggung dalam sekejap mata. Kini Nara duduk tertunduk, tak sekalipun ia berani mengangkat pandangannya, apalagi secara terang-terangan menatap dua manusia yang duduk di hadapannya. Dua orang yang sedang memandanginya dengan ekspresi dan sorot mata berbeda. Satu menatapnya dengan sendu walau sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang ingin dilontarkan pada Nara. Sedangkan satunya lagi menatap penuh kebencian dan seakan siap menghabisi nyawa Nara sekarang juga. Bahkan sorot mata itu seolah melemparkan banyak bom molotov pada Nara, sehingga ia sekuat tenaga bersembunyi dari kejaran mata sadis itu. "EHEM!" Sean yang duduk di kursi utama berdeham, mencoba menarik atensi semua orang di meja makan. Terutama dua tamu tak diundang yan