Hari menunjukkan pukul 10.00 p.m. Eric memastikan jadwalnya sudah kosong di jam itu. Pulang ke mansion di mana terdapat Surya sudah terlelap. Eric tersenyum, rencananya akan ia loloskan sekarang. Rencana yang akan membuat Veronika bertekuk lutut padanya, mengakui perasaan bahwa ia mencintai Eric. Dengan sangat bersemangat Eric merapikan dasinya di depan kaca, cukup excited akan rencana liciknya. Pria berkebangsaan Britania Raya itu melempar beberapa ponselnya ke atas kingsize, ponsel yang khusus untuk kekasih palsunya. Membiarkan salah satunya bergetar-getar karena terdapat panggilan. Tanpa peduli, Eric melangkah keluar, pergi ke kamar Veronika dengan mengetuknya lebih dahulu. Setelah beberapa puluh detik menunggu disertai rasa jengah, barulah gadis itu keluar, sekali lagi Eric merasa m