Bayu menahan amarahnya saat melihat Brenda menyajikan lauk pauk ke piring Rio. Kedua tangannya mengepal di bawah meja melihat Brenda yang melakukan tugasnya dengan baik sebagai seorang istri. Sejak kecil Brenda memang sudah melakukan itu, menyuapi Rio, memilihkan makanan mana yang boleh dimakan Rio. Namun semua itu Bayu pikir hanyalah sebuah permainan anak kecil yang sedang bermain rumah-rumahan belaka. Hatinya menangis saat mengingat dirinya yang selalu sial dulu. Bagaimana bisa dulu ia selalu kebagian menjadi anak dari Brenda dan Rio. Sungguh takdir yang menyedihkan dengan kenyataan yang pahit karena wanita yang dicintainya menjadi istri sungguhan sang sepupu. “Ayo Bay, dimakan. Tante juga masakin masakan kesukaan kamu tuh.” Ujar Hannah menunjuk ayam balado yang tersaji di depan Brend