Rio menatap ponselnya, menunggu datangnya pesan w******p dari Brenda. Dua hari setelah hubungannya dengan Brenda membaik, Rio memang ia harus menahan rasa lelahnya karena harus mondar-mandir antara rumah, kampusnya dan rumah sakit. Ini semua dikarenakan Brenda yang belum diperbolehkan untuk pulang. Keadaan janin di dalam kandungan istrinya itu masih lemah sehingga masih membutuhkan perawatan intensif dari pihak medis. Rio mematikan mesin mobilnya setelah menurunkan kaca mobilnya. Saat ini ia berada di depan sebuah mini market, menanti daftar belanja makanan ringan yang katanya istri dan calon anaknya itu inginkan. Sebagai seorang calon papah, tentu saja Rio dengan sabar menanti istrinya itu membalas pesannya. Rio mengambil tas ranselnya yang ia letakkan di jok kiri mobilnya. Ia membuka