*** ~ Kediaman Margatama,. Malam hari,. Kamar Daren dan Khesya,. Daren terus menatap wajah sembab istrinya, dia semakin merasa bersalah karena telah membuat wanita tak bersemangat menjalani hari-harinya. "Kau tidak merindukan ku, Hun,.?" Tanya Daren pelan. Khesya menatap maniknya, ia pun bersuara. "Apa sebegitu besarnya kesalahanku, sampai kau memperlakukan ku seperti ini,.?" Bukannya menjawab, Khesya malah balik bertanya. Sedangkan Daren, pria itu tertegun saat mendengar pertanyaan sang istri. Apa wanita ini marah? Pikirnya mulai khwatir. Tak berselang lama, Khesya kembali bersuara. "Setiap hari aku memohon pada Ferdy agar dia mengizinkanku untuk berbicara sebentar saja dengan mu. Tapi, aku selalu mendapat penolakan,." "Aku hanya ingin meminta maaf. Jika kesalahan ku sangat f