Hingga akhirnya, Juan segera keluar dari apartemen Monik. Juan segera berlari menuju mobilnya. Lelaki itu sudah duduk di dalam mobilnya, mencoba menenangkan diri. Namun, tak bisa dipungkiri tubuhnya masih terasa panas. Dia menggenggam setir dengan erat, berusaha fokus pada jalanan yang akan dia lalui, tapi bayangan Monik terus menghantui pikirannya. Rasa bersalah menggelayuti hatinya, meski di saat yang sama, gairah yang terbangkitkan oleh Monik masih belum sepenuhnya hilang. Di benaknya, dia merasa ada yang salah. Kenapa perasaannya terhadap Monik tiba-tiba berubah? Padahal, dia sudah memutuskan untuk tidak pernah berhubungan lagi dengannya selain urusan bisnis. Juan mencoba berpikir jernih, tapi bayangan Monik mengibaskan rambut panjangnya dan memperlihatkan leher jenjangnya saat wanita